Harga Arsitek Dan Kontraktor – Untuk mendirikan bangunan atau rumah yang kita inginkan, biasanya kita akan membutuhkan bantuan dari arsitek dan kontraktor. Tujuannya tidak lain adalah agar bangunan yang ingin kita buat dapat direncanakan dan direalisasikan dengan matang.
Perencanaan adalah hal yang sangat penting dalam dunia konstruksi. Biasanya kita meminta bantuan arsitek untuk membuat desain eksterior hingga interior sesuai dengan arahan kita. Kemudian nantinya desain tersebut direalisasikan dengan prosedur yang sesuai standar dan dibantu oleh jasa kontraktor.
Yang tak bisa lepas dari jasa tentu saja adalah tarif atau biaya yang perlu kita bayar. Biasanya arsitek maupun kontraktor memiliki ketentuan soal biaya yang berbeda-beda. Pada kesempatan ini kami jelaskan lebih jauh seputar biaya jasa arsitek dan kontraktor.
Harga Jasa Arsitek
Pada dasarnya ada dua macam biaya jasa arsitek, yakni berdasarkan per meter persegi dan berdasarkan persentase biaya bangunan. Akan tetapi juga ada paket all in yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna jasa. Berikut dijelaskan secara singkat mengenai ketiga macam biaya jasa arsitek.
Baca juga: Harga Desain Rumah Per Meter Persegi
Biaya Jasa Berdasarkan per Meter Persegi
Kebanyakan arsitektur menggunakan sistem pembayaran ini dalam menawarkan jasa desain gambar. Hitungan per meter persegi adalah perhitungan dimana arsitektur membuat tarif jasa berdasarkan luas rumah yang dibangun.
Misalnya jika arsitektur mendesain sebuah rumah, setelah desainnya jadi diketahui bahwa luas bangunannya adalah 200 m2. Sehingga hitungan tarifnya adalah luas bangunan tersebut dikali dengan harga patokan per meter yang ditetapkan oleh arsitek. Besaran harga ini sangat beragam. Ada yang mematoknya Rp 100 ribu atau Rp 200 ribu per meter persegi. Juga ada yang lebih dari patokan tersebut.
Biaya Jasa Berdasarkan Persentase Biaya Bangunan
Selain berdasarkan meter persegi, juga ada arsitek yang menawarkan jasanya dengan biaya berdasarkan persentase biaya bangunan. Misalnya setelah desain rumah selesai dibuat dan dihitung, diketahui bahwa dana yang perlu dikeluarkan untuk membangun Rp 500 juta, maka tarif yang harus dibayarkan kepada arsitek adalah 4,78% dari angka tersebut. Persentase tarif tersebut berdasarkan patokan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Sedangkan untuk besaran tarifnya sendiri Ikatan Arsitek Indonesia sudah memiliki aturan tersendiri. Misalnya untuk rumah dengan biaya produksi kurang dari Rp 200 juta maka tarif yang ditetapkan adalah 6,50% dari total keseluruhan biaya produksi. Sedangkan rumah dengan biaya produksi Rp 2 miliar akan dikenai tarif 5,51% dari total produksi.
Paket All in
Umumnya juga ada arsitek yang tidak hanya menawarkan jasa dalam bentuk desain, namun juga untuk membangun rumah atau sebagai kontraktor. Besaran harga yang ditawarkan juga beragam. Tergantung seberapa luas dan bahan material yang dipakai.
Kelebihan paket ini adalah kepraktisannya. Sebab kita tidak perlu mencari kontraktor sendiri untuk membangun rumah berdasarkan desain yang disodorkan oleh arsitek. Sehingga akan lebih hemat waktu.
Harga Jasa Kontraktor
Membangun bangunan dengan menggunakan jasa kontraktor menjadi salah satu opsi yang dimanfaatkan oleh kebanyakan orang. Kelebihannya kita tidak perlu terjun langsung untuk menangani pembangunan. Terlepas dari hal itu, yang perlu kita ketahui adalah sistem pembayarannya.
Cara menghitung biaya kontraktor sebenarnya tergantung pada macam-macam material yang akan dipakai. Sebab kontraktor biasanya mengambil keuntungan dari persentase biaya material yang digunakan.
Untuk mengetahui apakah tarif yang dipatok kontraktor murah atau mahal, kita bisa memanfaatkan cara tender. Tender adalah proses pengajuan penawaran oleh pihak kontraktor yang dilakukan di lapangan sesuai dengan dokumen tender. Tender ini digunakan untuk menyeleksi dan menetapkan calon kontraktor yang akan melaksanakan seluruh desain sesuai gambar kerja yang telah disepakati.
Akan tetapi tender tidak hanya dilakukan untuk mencari kontraktor pelaksana saja. Sistem tender juga bisa dimanfaatkan untuk mencari dan menyeleksi perusahaan pengadaan material bangunan.
Mahal atau murah biaya jasa kontraktor juga dipengaruhi oleh tingkat kerapian dan pekerjaan kontraktor. Kontraktor yang menawarkan pekerjaan sangat rapi dan selesai tepat waktu biasanya mematok harga yang lebih tinggi. Maka dari itu Anda perlu melihat pengalaman dan portofolio kontraktor terlebih dahulu sebelum memilih sehingga Anda bisa mengetahui sejauh mana kemampuan dan skill kontraktor.
Mengenai sistem pembayaran jasa kontraktor, ada dua macam yang bisa dipilih. Yakni dengan membaginya dalam beberapa tahap atau termin pembayaran dan mempercayakan kontraktor untuk mengelola uang Anda. Berikut kami jelaskan keduanya.
Pembayaran Sistem Termin
Sistem termin umumnya dibagi menjadi 4 tahap yang dibayar sesuai dengan perkembangan proyek. Sebelum proyek dikerjakan, pengguna jasa akan diminta untuk membayar uang muka atau down payment (DP) sekitar 20-30 persen dari nilai kontrak.
Sedangkan saat proses pengerjaan sudah mencapai 50%, pembayaran kedua harus dilakukan. Di tahap ini Anda harus membayar 30%. Pada tahap ketiga Anda perlu membayar 20%. Pembayaran ini dilakukan saat pekerjaan sudah selesai 80%.
Sedangkan sisanya atau 20% dari nilai kontrak dibayarkan saat bangunan benar-benar selesai dibangun. Apabila ada pekerjaan yang kurang memuaskan, Anda bisa menahan 5-10% nilai kontrak sebagai garansi atau retensi. Retensi ini berlaku selama masa tertentu tergantung kesepakatan bersama.
Kontraktor Sebagai Pengelola Proyek
Sistem pembayaran ini juga dikenal dengan istilah cost and fee. Dalam sistem pembayaran ini kontraktor hanya bertindak sebagai pengelola proyek. Selain itu sistem pembayarannya tidak berupa paket.
Kontraktor yang bekerja dengan sistem ini akan mengambil keuntungan sekitar 10-20% dari nilai proyek. Sebelum melakukan perjanjian, anggaran dan jadwal harus dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak kontraktor. Dari kedua hal ini klien bisa melihat cash flow proyek. Sehingga mereka akan mengetahui berapa dana yang harus disiapkan setiap bulannya.
Baca juga: Inspirasi Desain Rumah Klasik
Tentu saja jumlah biayanya bisa berbeda-beda karena pekerjaan yang bisa beragam. Dengan sistem seperti ini terkadan biaya setiap bulan bisa lebih kecil atau justru lebih besar dari yang telah dianggarkan sebelumnya. Sedangkan jika terdapat sisa anggaran, sisa tersebut akan dipakai untuk bulan berikutnya. Sedangkan jika biaya yang dikeluarkan lebih besar, maka akan ditagihkan pada bulan berikutnya.
Itulah yang bisa kami sampaikan seputar harga jasa arsitek dan kontraktor. Selain hal-hal di atas, Anda juga perlu memperhatikan arsitek dan kontraktor mana yang akan Anda gunakan jasanya.
Memilih kontraktor atau arsitek juga terbilang sedikit sulit. Maka dari itu jika ingin memilih arsitek, disarankan memilih yang memiliki sertifikat. Di samping itu perhatikan pula portofolio jasa arsitek ataupun kontraktor. Sehingga kita bisa mengetahui bagaimana kualitas dan kuantitas hasil pengerjaan berdasarkan portofolio tersebut.
Mengetahui testimoni klien sebelumnya juga tak kalah penting. Dengan demikian Anda bisa mengetahui bagaimana hasil akhir pengerjaan, durasi hingga tarif yang dipatok. Untuk kontraktor, Anda perlu mengetahui sistem perjanjian pelaksanaan proyek bangunan dan sistem pembayarannya.
Anda juga perlu mengetahui siapa penanggung jawab proyek karena dialah yang bertugas melaporkan kondisi proyek. Yang tak kalah penting adalah mengetahui bentuk garansi yang diberikan kepada klien.