Cara Menghitung Volume Pondasi

Menghitung Volume Pondasi – Bagi anda yang saat ini ingin membangun sebuah rumah, tentu anda sudah mengenal istilah pondasi. Pondasi merupakan struktur bangunan yang berada paling bawah sebuah bangunan, atau bisa juga dikatakan pondasi menjadi beban utama untuk bangunan tersebut.

Pondasi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah kekuatan bangunan itu sendiri. Maksudnya adalah jika pondasi tersebut cukup kuat maka rumah ataupun bangunan pun juga akan bediri kokoh. Begitu pula sebaliknya, jika pondasi tersebut tidak kuat maka sudah bisa dipastikan bahwa bangunan tersebut akan mudah roboh.

Dalam membuat pondasi, ada beberapa hal yang harus anda pertimbangkan salah satunya adalah kondisi tanah yang sedang dibangun. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang cara menghitung volume pondasi bangunan yang akan kami ulas secara lengkap dan sudah dilengkapi juga dengan contoh soal dan penyelesainnya.

Baca juga: Cara Menghitung Dan Ukuran Pondasi Bata Rollag

Seperti yang sudah dibahas diatas, bahwa dalam memilih ataupun menentukan jenis pondasi yang akan digunakan, maka ada beberapa hal yang harus anda pertimbangkan untuk membangun pondasi rumah, yaitu :

  • Kondisi tanah yang sedang dibangun
  • Kondisi daerah lingkungan sekitar
  • Waktu pekerjaan dan biaya
  • Kuat, kaku, dan kokoh
  • Konstruksi yang didirikan diatas pondasi (upper structure)

Baca juga: Analisa Pasangan Batu Kali Pondasi

Baca juga: Harga Batu Kali Per m3

Jenis-Jenis Pondasi

Sebelum membahas tentang cara menghitung volume pondasi yang digunakan, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis-jenis pondasi yang akan kita pakai nantinya. Pondasi sendiri terdiri dari beberapa jenis, antara lain yaitu :

  1. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali biasanya digunakan pada tipe bangunan yang sederhana atau pada bangunan satu lantai, yang dimana kondisi tanahnya keras dan terletak dekat. Pengertian dari pondasi batu kali sendiri adalah bagian dari struktur bangunan yang telah terbentuk dari kumpulan batu alam yang kemudian dibentuk dengan ukuran tertentu memakai bahan pengikat, yaitu bahan campuran adukan beton.

  1. Pondasi Foot Plate

Pondasi Foot Plate adalah pondasi yang umumnya digunakan pada suatu bangunan bertingkat sederhana. Pondasi yang satu ini biasanya dibuat menerus dengan kolom alasnya yang terdiri atas plat becor dan tulangan.

  1. Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi yang biasa digunakan pada tanah yang memiliki teksture lembek ataupun tanah yang berawa. Pondasi tiang pancang atau pile fondation ini merupakan bagian dari struktur yang berfungsi untuk dapat menerima dan menyalurkan beban dari strukur bagian atas (upper structure) ke bagian tanah penunjang yang terdapat pada kedalaman tertentu. Bahan material yang biasa dipakai dalam pondasi tiang pancang ini yaitu kayu, baja/stell dan beton.

  1. Pondasi Bore Pile

Pondasi bore pile merupakan jenis pondasi dalam yang memiliki fungsi untuk menyalurkan beban bangunan kedalam lapisan tanah keras, yang dimana beban bangunan sudah tidak bisa ditampung lagi bila menggunakan jenis pondasi dangkal sehingga akan membutuhkan daya dukung tambahan.

Baca juga: Pondasi Rumah 2 Lantai

Cara Menghitung Volume Pondasi

Untuk proyek pembangunan sebuah rumah, maka pondasi yang biasa digunakan adalah jenis pondasi batu kali. Namun selain jenis pondasi batu kali, jika anda ingin membangun sebuah rumah yang terdiri dari dua lantai sebaiknya anda menggunakan pondasi jenis foot plate. Hal ini dikarenakan pondasi foot plate ini cenderung lebih kuat dan stabil jika di gunakan pada bangunan bertingkat sederhana. Cara menghitung volume pondasi batu kali dan pondasi foot plate adalah sebagai berikut ini :

  1. Pondasi Batu Kali

Penggunaan pondasi batu kali ini sangat cocok sekali untuk membuat rumah sederhana karena kualitas tanah tidak akan berubah meskipun pondasi batu kali didalamnya. Pondasi batu kali berbentuk trapesium dengan lebar bagian atas pondasi yaitu 25 cm. Untuk ukuran lebar pada bagian bawah pondasi batu kali ini sebaiknya harus disesuaikan dengan beban berat yang akan ditopangnya. Akan tetapi, standar umum yang biasa digunakan adalah sekitar 70 sampai 80 cm.

Pondasi batu kali ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pondasi batu kali adalah sebagai berikut :

  • Pelaksanaan yang cenderung lebih mudah
  • Waktu pengerjaan relatif lebih cepat
  • Bahan material sangat mudah didapatkan, misalnya batu belah
  • Sangat cocok untuk cara membuat rumah dengan dana minim, ini dikarenakan pembuatannya sangat ekonomis.

Sedangkan kekurangan dari pondasi batu kali yaitu :

  • Diaerah yang tertentu material akan sangat sulit untuk didapatkan
  • Apabila kondisi pada pint pertama tersebut berlaku, maka pembuatan pondasi akan membutuhkan cost yang lebih
  • Pengaplikasian pondasi batu kali pada bangunan rumah bertingkat akan memerlukan biaya yang tidak murah

Berikut dibawah ini adalah cara menghitung volume pondasi batu kali :

Dalam membuat sebuah pondasi, volume pondasi harus dihitung terlebih dahulu supaya ukurannya sesuai dan akurat. Cara menghitung volume pondasi adalah sebagai berikut :

Volume pondasi = luas penampang x jumlah total panjang pondasi

Luas Penampang Pondasi = (lebar bg. atas pondasi + lebar bg. bawah pondasi) x tinggi pondasi / 2

Contoh Soal :

Diketahui :

  • a = lebar atas penampang pondasi = 30 cm = 0,3 m
  • b = lebar bawah pondasi = 80 cm = 0,8 m
  • t = tinggi dalam pondasi = 150 cm = 1,5 m
  • pondasi = jumlah panjang dinding = 39 m

Ditanya : Berapakah volume pondasi tersebut ?

Jawab :

Volume Pondasi = luas penampang pondasi x jumlah total panjang pondasi

Vpondasi = ((0,3 m + 0,8 m) x (1,5 m / 2)) x 39 m

Vpondasi = (1,1 m x 0,75 m) x 39 m

Vpondasi = 0,825 m² x 39 m = 32,175 m³

Baca juga: Detail Pondasi Batu Kali

  1. Pondasi Foot Plate

Pondasi foot plate memiliki fungsi untuk memperkuat dan menstabilkan bangunan serta memikul gaya vertikal dan horizontal terhadap beban. Konstruksi yang dipakai pada umumnya menggunakan beton bertulang. Kelebihan pondasi foot plate ini adalah untuk bangunan bertingkat seperti pada rumah minimalis, ketahanan terhadap gempanya akan jauh lebih kuat. Sedangkan kekurangan dari jenis pondasi foot plate adalah sebagai berikut :

  • Membutuhkan waktu pengerjaan yang relatif lama, hal ini dikarenakan besi pada pondasi foot plate ini harus diraktit terlebih dahulu
  • Galian pondasi foot plate ini cenderung lebih dalam sehingga akan memerlukan biaya yang lebih banyak lagi

Dalam membuat sebuah pondasi foot plate, maka volume harus dihitung terlebih dahulu. Cara menghitung volume pondasi foot plate yaitu :

Volume Pondasi = ((tinggi 1 x tinggi 2) /2) x sisi x sisi

Contoh Soal :

Diketahui :

  • t1 = tinggi dari keseluruhan pondasi foot plate = 0,45 m
  • t2 = tinggi bagian bawah pondasi foot plate = 0,3 m
  • sisi = panjang pondasi foot plate = 1.5 m

Ditanya : Berapakah volume pondasi tersebut ?

Jawaban :

Volume Pondasi = ((tinggi1 x tinggi2)/2) x sisi x sisi

Vpondasi = ((0,45 x 0,3)/2) x 1,5 x 1,5

Vpondasi = 0,0675 x 1,5 x 1,5 = 0,15 m³

Baca juga: Cara Membuat Pondasi Besi Cakar Ayam

Demikian penjelasan yang sudah kami sampaikan tentang cara menghitung volume pondasi. Semoga informasi yang telah kami sampaikan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terutama bagi anda yang saat ini sedang mencari informasi mengenai cara menghitung volume pondasi. Sampai bertemu dengan informasi lain yang akan kami sampai di artikel berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.