Cara Menghitung Luas Atap Limas

Cara Menghitung Luas Atap – Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia konstruksi, maka penting bagi kita untuk mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan bangunan. Tak terkecuali hal-hal mendasar seperti menghitung luas atap. Pengetahuan-pengetahuan dasar seputar konstruksi bangunan ini perlu kita pahami dan ketahui di luar kepala agar dalam proses pembangunan tidak terjadi kesalahan.

Pembangunan rumah maupun gedung bertingkat membutuhkan perhitungan yang cermat. Tujuannya tidak lain agar hasil akhirnya sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya dan bangunan bisa berdiri kokoh serta tahan lama.

Tidak hanya itu, dengan memahami cara menghitung luas atap rumah maka kita bisa menghitung seberapa banyak kebutuhan material seperti genteng. Meskipun tidak bekerja di dunia konstruksi, Anda juga bisa mempelajari cara menghitung luas atap sebagai wawasan tambahan. Berikut akan kami jelaskan secara detail bagaimana cara menghitungnya.

Macam-macam Bentuk Atap

Sebelum menghitung luas atap rumah, yang perlu kita ketahui pertama kali adalah bentuk atap. Seperti yang diketahui ada beberapa macam bentuk atap rumah yang bisa kita jumpai di sekeliling kita. Mulai dari atap pelana, atap limasan, hingga atap miring. Kami jelaskan secara singkat masing-masing bentuk atap ini.

Atap Pelana

Atap pelana menjadi salah satu jenis atap yang banyak digunakan pada rumah. Atap ini mempunyai bentuk yang sederhana. Jika dilihat dari depan rumah atap pelana memiliki bentuk segitiga dengan kemiringan 30 derajat.

Atap Limasan

Jika atap pelana mempunyai tampilan yang sederhana, atap limasan memiliki penampakan yang lebih menarik. Jika dilihat dari depan atapĀ  limasan berbentuk segitiga. Akan tetapi jika dilihat dari samping bentuknya terlihat seperti trapesium.

Atap limasan juga tampak lebih proporsional dibandingkan dengan atap jenis pelana. Akan tetapi proses pembuatan atap limasan ini juga terbilang sulit. Tidak hanya itu saja, biaya pembuatan atap limasan juga lebih mahal dibandingkan biaya pembuatan atap pelana.

Atap Miring

Sesuai dengan namanya, ciri khas dari atap miring terletak pada tampilannya yang miring di satu sisi. Meski begitu sudut kemiringannya tergolong landai. Dengan desain yang unik ini atap miring dapat mengalirkan air ke salah satu sisi rumah.

Atap Kombinasi

Atap kombinasi adalah atap yang memadukan desain atap pelana dan atap limasan. Selain itu ada juga yang menyebut atap kombinasi dengan istilah atap tenda patah atau atap joglo.

Baca juga: Harga Atap Spandek

Cara Menghitung Luas Atap Rumah

Untuk menghitung luas atap rumah, ada rumus yang bisa kita gunakan. Jika atap rumah berbentuk pelana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Luas atap rumah = (panjang x lebar) / cosinus (z)

Catatan:

  • Z merupakan sudut kemiringan atap rumah.
  • Cosinus atau kosinus adalah istilah dalam matematika yang menyatakan perbandingan sisi segitiga yang terletak di sudut dengan sisi miring.
  • Luas atap dihitung dalam satuan meter persegi (m2).
  • Cara di atas merupakan cara menghitung luas atap rumah limas

Contoh

Diketahui bahwa atap sebuah rumah memiliki ukuran 5 meter x 15 meter dengan overstek 1 meter. Lalu sudut kemiringan atapnya 30 derajat. Kita hitung luas atap rumah tersebut dengan alur seperti berikut.

Luas atap = (5 meter + 2 meter) x (15 meter + 2 meter) / (cosinus/cos 30)

= (7 meter x 17 meter) / cos 30

= 119 meter / 0,83

Luas atap = 143,37 meter persegi

Sehingga dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa luas atap rumah tersebut adalah 143,37 m2.

Atap Beton Cor

Jika atap rumah berupa beton cor atau dak biasa, maka cara menghitung luasnya akan lebih sederhana dari yang telah kami jelaskan di atas. Sebab kita hanya perlu menghitung luas bangunannya saja. Misalnya ada rumah dengan luas 20 meter x 15 meter. Maka luas atap beton cor atau dak rumah tersebut adalah 20 x 15 = 300 meter persegi.

Menentukan Kemiringan Atap

Ketika ingin menentukan kemiringan atap rumah, maka ada dua cara yang bisa diperhitungkan, yakni derajat dan tinggi. Kedua cara ini sebenarnya tampak mirip.

Kemiringan dengan Derajat

Kemiringan bangunan biasanya diukur dengan satuan derajat, contohnya kemiringan 30 derajat. Arsitek atau drafter akan mendesain atap dengan cara tersebut. Standar tersebut merupakan standar baku dan lazim digunakan dalam dunia konstruksi.

Kemiringan dengan Tinggi

Cara ini dilakukan dengan menentukan tinggi atap. Cara mengukur kemiringan dengan tinggi ini biasanya digunakan oleh tukang bangunan. Teknik ini lebih mudah dipahami dan dimengerti. Sebab penghitungannya memang lebih sederhana. Cara menghitungnya juga tidak sulit, cukup membuat atap lebih tinggi dua atau tiga meter dari batas plafon.

Baca juga: Menghitung Rangka Atap Baja Ringan

Kelebihan dan Kekurangan Atap Limas

Selain mengetahui cara menghitung atap rumah berbentuk limas, kita juga perlu memahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari atap ini. Berikut kami jabarkan apa saja poin plus dan kekurangan atap limas.

Kelebihan Atap Limas

  1. Dari segi bangunan lebih hemat, sebab bangunan tidak membutuhkan segitiga tembok atau yang biasa disebut dengan istilah sopi-sopi. Dengan demikian pemasangan bata, plester, aci hingga pengecatan akan lebih sedikit dibandingkan jenis atap pelana.
  2. Hampir seluruh dinding luar terlindung dari sinar matahari maupun guyuran air hujan. Sebab bentuk atap ini miring di setiap sisi.
  3. Arah angin yang mengarah ke rumah bisa dibelokkan ke atas. Dengan catatan sudut kemiringan atap harus tepat dan pas. Dengan dibelokkannya arah angin maka risiko bocor seperti air merembes ke dalam ruangan saat hujan angin bisa dikurangi.
  4. Atap limas dapat melindungi struktur bangunan dari kerusakan yang disebabkan oleh cuaca ekstrim. Sehingga atap ini cocok digunakan pada rumah-rumah yang berada di kawasan tropis seperti di Indonesia.
  5. Bentuk atap ini dapat dikreasikan menjadi beragam model atap yang terlihat menarik dan lebih proporsional dibandingkan atap pelana.

Kekurangan Atap Pelana

  1. Konstruksi dan struktur atap limas lebih kompleks. Sehingga dapat memakan biaya yang lebih tinggi dan waktu pengerjaan yang lebih lama.
  2. Rangka atap limas dapat menyebabkan terbuangnya beberapa genteng untuk potongan jika menggunakan jenis genteng beton, genteng keramik, genteng metal pasir dan jenis genteng lainnya yang berpola. Genteng yang terbuang untuk potongan ini bisa mencapai sekitar 10%.
  3. Material yang dipakai untuk rangka struktur lebih banyak. Dengan kata lain lebih boros dibandingkan jenis atap rumah lainnya. Untuk itu disarankan memakai rangka atap baja ringan karena mempunyai daya tahan yang baik.
  4. Atap jenis ini memerlukan penggunaan bubungan atau nok genteng yang lebih banyak dibandingkan atap rumah berbentuk pelana.
  5. Jumlah penutup atap yang cukup banyak bisa membuat banyaknya sambungan atap. Hal ini bisa membuat risiko kebocoran lebih besar. Agar hal tersebut bisa dihindari, kita bisa memakai pelapis anti bocor atau pelapis waterproof pada setiap sambungan atap.

Demikian cara menghitung luas atap limas yang bisa kami sampaikan. Seperti yang diketahui, perhitungan dalam dunia konstruksi sangat penting dan harus dilakukan dengan tepat sehingga risiko yang tidak diharapkan bisa dicegah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.