Rangka bangunan merupakan struktur pendukung utama yang perlu diperhatikan apabila anda hendak membangun sebuah rumah. Adapun bahan yang umum digunakan dalam pembuatan kerangka tembok rumah yaitu material kayu dan baja ringan. Yuk analisa pembuatan kerangka tembok rumah dengan mengandalkan kedua bahan tersebut.
Kerangka Tembok Rumah dengan Kayu VS Baja Ringan
-
Bentuk
Dilihat dari bentuknya, kayu kebanyakan mudah bengkok, terpelintir, atau melengkung ketika digunakan dalam pembuatan kerangka dinding. Namun tidak demikian dengan baja ringan. Apabila menggunakan baja ringan yang berkualitas bagus, maka bentuknya akan selalu presisi ketika dijadikan bahan utama rangka struktur bangunan.
-
Kekokohan
Bila berbicara mengenai kekokohan, seperti semua orang sudah tahu bahwa baja ringan adalah salah satu material yang terkenal sangat kokoh. Meski disebut sebagai baja ringan, namun bahan ini memang kuat lantaran tahan terhadap api, tidak mudah pecah, dan anti rayap. Di lain sisi, kayu cukup rentan terbakar dan dimakan rayap. Meski begitu, ada pula beberapa jenis kayu yang juga kokoh.
-
Bobot
Apabila anda menggunakan kayu solid dalam pembuatan rangka tembok rumah, maka jangan heran apabila bobotnya jauh lebih berat ketimbang baja ringan. Itulah kenapa kayu dikenal mempunyai kekuatan yang besar sebagai bahan utama struktur bangunan. Sehingga banyak orang yang masih menggunakan kayu dalam pembangunan sampai saat ini.
Namun baja ringan pun tidak bisa disepelekan kekuatannya. Meskipun bobotnya memang lebih enteng daripada kayu solid, nyatanya kekuatan yang dimiliki baja ringan masih dapat diadu dengan kayu. Selain itu, ada keunggulan tersendiri yang dapat diperoleh lantaran bobotnya yang ringan. Dimana material ini bisa dengan mudah dibawa dan disimpan sesuai kebutuhan.
-
Tingkat Ketahanan pada Kondisi Tertentu
Kondisi yang umumnya terjadi pada dinding rumah yaitu mudah lembap. Apabila dibiarkan, pasti akan membuat penghuninya di dalamnya menjadi kurang nyaman. Dan ternyata pemilihan material kerangka tembok dapat meminimalisir terjadinya risiko tersebut. Dalam hal ini, baik bahan kayu maupun baja ringan bisa anda andalkan.
Karena baja ringan termasuk material yang tahan lembap, sehingga sangat cocok apabila dijadikan sebagai rangka yang dipadukan dengan bahan lain untuk panel. Di satu sisi, kayu pun punya tingkat ketahanan yang cukup tinggi untuk kondisi seperti itu. Meski bila dibandingkan dengan baja ringan masa pakainya memang cenderung lebih pendek.
-
Penggunaan Dana
Apabila menganalisa pembuatan kerangka tembok rumah terkait penggunaan dana yang harus dikeluarkan, maka rangka kayu akan jauh lebih terjangkau. Pasalnya harga kayu di pasaran saat ini sedikit lebih murah ketimbang baja ringan. Namun tentunya harga bahan ini tergantung jenis dan merk yang anda pilih.
Baca Juga : Harga Cat Minyak Untuk Tembok
Pilih Kayu atau Baja Ringan ?
Ditinjau dari analisa yang dijabarkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa baik kayu maupun baja ringan mempunyai kelebihannya masing masing. Meskipun tampak baja ringan sedikit lebih unggul perihal ketahanan dan kekokohannya. Namun bila ditanya sebaiknya pilih yang mana, maka kembali pada kebutuhan anda.
Apabila anda ingin berinvestasi untuk rumah yang kokoh dalam waktu lama tanpa perlu sering renovasi, maka baja ringan adalah pilihan yang baik. Jika memang ingin menggunakan kayu, maka sebaiknya pilih jenis yang mempunyai kualitas tinggi. Akan tetapi tentu anda perlu merogoh kocek sedikit lebih banyak dari jenis kayu biasa.
Baca Juga : Harga Cat Tembok Jotun
Bahan Bangunan Alternatif untuk Dinding Rumah
Selain kayu dan baja ringan, terdapat bahan bangunan alternatif yang bisa dijadikan pilihan untuk membuat dinding rumah. Bahan bahan ini muncul seiring berjalannya waktu, lantaran semakin ke sini semakin banyak pilihan gaya rumah yang ditawarkan. Berikut beberapa pilihan bahan material bangunan alternatif tersebut.
-
Batako
Batako adalah bahan bangunan yang dapat dijadikan sebagai alternatif dari batu bata. Itu karena bila dibandingkan dengan batu bata, batako atau beton ringan mempunyai bentuk yang lebih besar. Sehingga anda pun dapat lebih menghemat waktu serta biaya pembangunan ketika menggunakannya.
-
Mycelium
Mycelium berasal dari jenis jamur yang ditumbuhkan dengan cara menaruhnya di sekitar bahan bahan organik layaknya batang jerami atau lainnya. Jamur ini kemudian dikeringkan menjadi batu bata yang kuat setelah tumbuh sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Itulah kenapa mycelium bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk membuat tembok rumah.
-
Ferrock
Ferrock berasal dari daur ulang bahan bahan bekas, termasuk pula debu baja yang diperoleh dari industri baja. Jadi bahan ini pun mempunyai kekuatan yang tinggi, bahkan diklaim lebih kuat dari beton. Tidak heran apabila ferrock semakin banyak dimanfaatkan sebagai material untuk pembuatan tembok rumah. Apalagi ferrock sangat unik lantaran mampu menyerap dan menahan CO2 saat pengeringan dan pengerasan.
Kesimpulan
Demikian analisa pembuatan kerangka tembok rumah dengan menggunakan bahan kayu dan baja ringan. Anda bisa mempertimbangkannya sesuai kebutuhan masing masing. Di atas juga sudah diberikan beberapa alternatif bahan yang dapat digunakan untuk membuat tembok rumah. Selebihnya bisa dikonsultasikan dengan jasa kontraktor yang anda gunakan.