Blogmaterialbangunan.com – Tangki septik atau septic tank adalah tempat pembuangan limbah biologis yang biasanya dibangun di sekitar rumah. Meski terdengar sederhana, namun cara buat septic tank yang benar harus benar-benar di perhatikan dan tidak boleh dilakukan sembarangan.
Apalagi jika Kamu berencana membangun sumur drainase untuk menampung air hujan saat musim banjir. Jika ditempatkan secara tidak benar, dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang mencemari sumber air rumah tangga, serta berbagai masalah pencemaran.
Cara Buat Septic Tank yang Benar Tanpa Resiko Kerusakan dan Bocor
Bagi kamu yang sedang merencanakan untuk membuat septic tank disekitar rumah, di bawah ini kita akan memberikan kamu ulasan tentang cara buat septic tank yang benar, sehingga tidak ada resiko apapun saat membuatnya.
Namun sebelum menuju kepada pembahasan yang utama, terlebih dahulu kita akan memberikan kamu keterngan tentang jenis jenis septic tank. Apa saja? langsung intip penjelasannya di bawah ini.
Jenis Septic Tank Berdasarkan Bahannya
Ada berbagai jenis septic tank. Jenis apa yang ada? Ini lebih banyak.
1. Beton
Seperti namanya, tangki limbah terbuat dari beton. TPA yang terbuat dari beton bertulang ditandai dengan daya tahan dan umur panjang maksimum. Namun, bobotnya cukup berat, sehingga diperlukan perhatian lebih saat pemasangan.
2. Plastik
Berikutnya adalah tangki septik plastik. Perlu diperhatikan bahwa pemilihan jenis plastik tidak sembarangan. Bahan yang paling banyak digunakan adalah PVC atau polietilen. Walaupun TPA ini terbuat dari plastik, namun tetap kuat dan jauh lebih ringan dari beton. Berat septic tank plastik ini hanya sekitar 0,97 kilogram, alias kurang dari 1 kilogram. Ukuran yang cukup ringan.
3. Fiberglass
Seperti plastik, septa fiberglass ringan dan tahan korosi. Penguat serat (FRP) membuat tangki air limbah ini lebih stabil. Karena bobotnya yang rendah, tangki bubur fiberglass membutuhkan pemberat, seperti jangkar di tanah. Oleh karena itu, Kamu tidak perlu khawatir untuk mengganti tangki limbah jenis ini.
Cara Membuat Septic Tank yang Benar tanpa Resiko Kerusakan
Bagi yang ingin membuat septic tank tanpa resiko kerusakan, ikuti cara buat septic tank yang benar di bawah ini:
- Cara buat septic tank yang benar yaitu, pertama Gali tanah sedalam 1,5 meter dan lebar 2 meter untuk ukuran standar.
- Membuat bagian dinding partisi tepat di tengah galian sebagai area dimana dua tiang terpisah akan dipasang untuk memisahkan limbah cair dan padat.
- Kemudian, buatlah struktur penghubung antar sekat dari pipa PVC 4 inci.
- Disarankan untuk merencanakan arah pembuangan ke toilet agar sejajar dengan TPA. Misalnya, tinggi 80 berarti tinggi sekat adalah 75 dan tinggi pipa pembuangan adalah 70.
- Menggunakan material dinding Sepiteng berupa batu bata merah, yang dilapisi plester.
- Bagian bawah dinding di bagian bawah Sepiteng juga harus didesain, agar tidak jatuh atau bocor.
- Pilihan terakhir untuk membangun septic tank adalah menutupinya dengan papan.
Kesalahan yang harus Dihindari saat Membangun Septic Tank
Seperti yang sudah tertulis di Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan septik tank sudah memiliki peraturan nomor 2398:2017, yang dapat dijadikan acuan sehingga pemasangannya tidak berbahaya. Dan di bawah ini ada beberapa acuan atau kesalahan yang perlu dihindari saat membangun septic tank:
1. Ukuran Septic Tank Terlalu Kecil
Seperti halnya container pada umumnya, ukurannya tentu akan mempengaruhi kapasitas Sepiteng. Jika ukuran septic tank terlalu kecil, sering menggunakan jasa sedot, karena tentunya kapasitasnya cepat habis dan kloset bisa mampet.
Setelan tangki septik default adalah rasio aspek 2: 1-3:1. Lebar bibit minimal 0,75 meter, panjang 1,5 meter dan tinggi 1,5 meter, termasuk ambang batas 0,3 meter. Selain itu, ukuran septic tank disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah. Tentu saja, semakin banyak orang yang tinggal di rumah tersebut, semakin besar pula kapasitas penyimpanannya.
2. Struktur Kurang Stabil
Penggunaan material konstruksi dalam pembuatan septic tank filter tidak boleh dianggap remeh. Apalagi jika Kamu tinggal di daerah dengan tanah sensitif dan curah hujan tinggi. Untuk menghindari kerusakan dini, pelat harus terbuat dari bahan berkualitas tinggi agar lebih stabil dan anti bocor. Rekomendasi material terbaik adalah dinding bata dan pelat beton untuk alas penutup tiang pancang.
3. Jarak Sumur dengan Septic Tank
Aspek penting dalam membangun septic tank Kamu berikutnya adalah menentukan tingkat sanitasi sistem perpipaan yang akan Kamu gunakan di rumah Kamu.
Baca Juga: Harga Batubata Terbaru 2023 dengan Tabel Harga
Jikan meilihat dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2916-1992 tentang spesifikasi sumur gali untuk sumber air bersih, maka jarak horizontal sumur dari aliran air tanah atau sumber pencemar (tangki Septengh) harus lebih dari 11 meter, sedangkan jarak sumur kota ke pemukiman lebih dari 50 meter.
Jika jarak antara sumur dan septic tank memenuhi standar di atas, maka risiko pencemaran air dapat diminimalkan. Dan itulah cara buat septic tank yang benar. Sangat mudah bukan? Jika kamu sudah memulai untuk membuatnya, jangan lupa untuk memperhatikan keselamatan kerja, ya!