Analisa Harga Pasangan Batu Dengan Mortar – Pasangan batu dengan mortar adalah susunan sekumpulan batu terstruktur yang disusun menggunakan material adukan seperti semen mortar (semen instan) yang berfungsi sebagai bahan pengikat.
Pembuatan pasangan batu biasanya digunakan sebagai pembuatan suatu konstruksi dinding penopang atau penahan tanah (gravity wall). Struktur ini biasanya juga digunakan khusus untuk pondasi gorong-gorong plat (plat decker) atau gorong-gorong berukuran besar.
Hal ini dikarenakan pembuatan pasangan batu tersebut digunakan khusus untuk menopang beban yang cukup berat.
Bahan Pemasangan Batu
Pada umumnya, bahan utama dalam pemasangan batu suatu konstruksi bangunan menggunakan batu, pasir, dan semen mortar.
Batu yang digunakan tidak harus memiliki persyaratan khusus. Batu yang dapat digunakan dapat berupa batu kali, batu gunung, ataupun batuan jenis lainnya, selama batu tersebut termasuk jenis batuan keras, maka batu tersebut dapat digunakan.
Pada artikel ini, pemasangan batu tidak menggunakan semen biasa. Semen yang digunakan kali ini adalah semen mortar atau biasa disebut semen instan.
Pengertian Semen Mortar
Semen mortar adalah produk semen yang siap pakai, mudah, praktis, dan efisien, karena cara penggunaannya cukup dicampur dengan air tanpa perlu menggunakan banyak campuran material lain. Mortar sendiri merupakan semen yang berbahan dasar dari Portland Cement (PCC), pasir, dan admixture.
Semen mortar biasa digunakan sebagai material perekat pada lapisan dinding (plesteran dinding), acian, perekat bata ringan, dan perekat bata lain.
Semen mortar cocok digunakan apabila anda ingin memiliki hasil tampilan atau finishing bangunan yang estetik atau selera keindahan tersendiri sesuai yang dibutuhkan.
Analisa Harga Pemasangan Batu dengan Mortar
Pada pekerjaan pemasangan batu dapat dilakukan dengan menggunakan mortar maupun tanpa mortar. Berdasarkan SNI 6882:2014, mortar yang dapat digunakan terdiri dari empat tipe mortar yaitu mortar tipe M (17,2 MPa); tipe S (12,5 MPa); tipe N (5,2 MPa) dan tipe O (2,4 MPa).
Berikut daftar tabel analisa harga pemasangan batu dengan 4 tipe mortar baik itu pelaksanaan secara manual maupun menggunakan mesin molen per m3:
-
Pemasangan Batu dengan Mortar Tipe M
-
Pemasangan Batu dengan Mortar Tipe S
-
Pemasangan Batu dengan Mortar Tipe N
-
Pemasangan Batu dengan Mortar Tipe O
Metode Pelaksanaan Pemasangan Batu dengan Mortar
Setelah mengetahui informasi dasar mengenai bahan pemasangan batu serta analisa harga satuan pemasangan batu, hal yang perlu anda ketahui selanjutnya adalah metode pelaksanaan pemasangan batu menggunakan semen mortar.
Metode pelaksanaan pasangan batu perlu anda ketahui untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan standar, serta berkualitas.
Pelaksanaan pemasangan batu dengan mortar dibagi menjadi 2 tahap penting, yaitu tahap 1 Pra pelaksanaan seperti persiapan pekerjaan dan pekerjaan galian tanah, dan tahap 2 Pelaksanaan dari pemasangan batu dengan mortar hingga finishing.
I. Pekerjaan Pra Pelaksanaan:
Sebelum melaksanakan pekerjaan, perlu mempersiapkan beberapa hal. Dimulai dari mempersiapkan diri hingga mengatur strategi pelaksanaan baik secara teknis maupun finansial. Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan:
- Sosialisasi dan perijinan ke Pemerintah daerah setempat dan pihak terkait.
- Membuat rencana waktu kerja
- Mempersiapkan personil
- Mempersiapkan peralatan
- Membuat / menyediakan fasilitas yang dibutuhkan selama pekerjaan
1. Pembersihan Lapangan
Sebelum memulai pekerjaan fisik, perlu dilakukan pekerjaan pembersihan lapangan atau lokasi.
Tahap pembersihan ini dilakukan sesuai dengan arahan direksi, seperti membersihkan area pekerjaan dengan cara membersihkan tanaman liar, pohon, dan hal-hal lainnya yang sekiranya mengganggu wilayah pekerjaan.
Sehingga saat pelaksanaan pekerjaan diharapkan tidak ada kendala.
Batas wilayah pembersihan diberi tanda dengan menggunakan patok dari kayu atau tali pembatas, atau dengan cara lain yang disetujui direksi pekerjaan .
2. Papan Nama Proyek dan Bowplank
Papan sebutan desain dibikin dan dipasang pada awal penerapan aktivitas. Papan nama proyek ini berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain:
- Nama kegiatan
- Pemilik kegiatan
- Lokasi kegiatan
- Jumlah biaya (kontrak)
- Nama konsultan perencana
- Nama pelaksana (kontraktor)
- Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
- Jangka waktu pelaksanaan proyek
Selanjutnya dilakukan pemasangan bowplank, penanda sementara yang digunakan untuk menentukan titik-titik penting pada area kerja dalam proyek pembangunan sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya.
Fungsi utama bowplank adalah sebagai penentu arah pondasi dan ketinggian lantai bangunan. Bowplank juga berfungsi sebagai sudut siku dengan menggunakan bantuan peralatan ukur.
2. Pekerjaan Tanah
1. Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian tanah dalam pekerjaan pasangan batu ditujukan untuk membuat jalur dan lubang. Ukuran lebar serta kedalaman galian dilakukan sesuai dengan gambar rencana.
Langkah Pelaksanaan :
- Sebelum dilakukan penggalian, tahap awal adalah melakukan pemasangan benang atau tali dari titik-titik yang telah ditentukan untuk mengetahui panjang dan lebar penggalian sesuai dengan gambar rencana.
- Dalam pekerjaan galian semua ukuran seperti garis batas galian, tingkat, ketinggian, dan ukuran lainnya, harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana atau saran dari direksi.
- Pekerjaan menggali tanah dapat menggunakan cangkul dan gancu apabila ada akar atau batu besar, agar saat pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
- Pekerjaan penggalian dilakukan secara bertahap atau bertangga setiap kedalaman 50 cm hingga mencapai elevasi dasar saluran.
- Penggalian dilakukan per ruas saluran. Panjang setiap ruas yaitu 100 m dan dapat dikerjakan oleh 10 – 50 orang tergantung besar kecil radius tikungan.
- Setiap galian saluran dengan lereng atau tebing yang berjarak vertikal maksimum 300 m.
- Galian tanah dilakukan dengan kemiringan sesuai dengan gambar rencana dan arahan dari direksi.
- Tanah hasil galian langsung dibawa atau diangkut ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
- Pekerjaan Galian harus dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak struktur bawah tanah yang digali.
Baca Juga : Detail Pondasi Batu Kali
2. Timbunan Tanah atau Urugan
Pekerjaan timbunan tanah dilakukan setelah penggalian tanah atau berasal dari timbunan tanah dari luar. Pekerjaan ini dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi.
Langkah Pelaksanaan:
- Alat yang dapat gunakan yaitu keranjang, cangkul, dan timbris.
- Lakukan pembersihan terlebih dahulu dari bahan yang dapat mengganggu pemadatan sebelum melakukan penimbunan tanah.
- Penimbunan tanah dilakukan lapis demi lapis, 1 lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan saran direksi dan spektek), dan dipadatkan dengan alat pemadat, begitu pula pada setiap lapisan selanjutnya.
- Kelembapan tanah timbunan perlu dijaga (jangan terlalu banyak air atau terlalu kering)
- Pekerja harus memperhatikan kemiringan yang dibuat.
- Apabila saat proses penimbunan mengalami hujan deras, maka tanah timbunan sebaiknya ditutup dengan terpal agar tidak terjadi longsor.
- Apabila tanah timbunan terlalu kering, maka saat proses pemadatan tanah dapat disemprotkan dengan air.
- Timbunan pada samping pasangan sebaiknya dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak pasangan, begitu pula saat pemadatan.
Pekerjaan Pasangan
Pada tahap pekerjaan pemasangan batu dengan mortar kali ini, mortar yang digunakan adalah mortar type-N sebagai contoh. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
1. Pasangan Batu kali dengan Mortar Tipe N (setara campuran 1PC:4PP)
Langkah Pelaksanaan:
- Menyiapkan alat, material, serta pekerja yang dibutuhkan.
- Memasang benang pada sisi luar profil pada setiap ketinggian 25 cm dari permukaan urugan pasir.
- Menyiapkan adukan semen 1PC:4PP sebagai perekat susunan batu.
- Menyusun batu-batu dengan tinggi 25 cm di atas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dan mengisi pasir di sela-sela batu tersebut agar tidak ada rongga antar batu, lalu menyiram pasangan batu kosong tersebut dengan air.
- Menaikkan benang pada 25 cm berikutnya lalu memasang batu kali dengan adukan semen, (sesuai ketinggian benang). Usahakan pada bidang luar pasangan tersebut rata.
- Batu kali selanjutnya disusun seperti langkah tersebut dengan baik agar pasangan batu kali tidak mudah retak dan berongga besar.
- Selalu mengecek elevasi pekerjaan pasangan batu kali agar sesuai dengan rencana pemasangan.
- Terakhir, melakukan finishing pasangan batu kali menggunakan plesteran.
2. Finishing
Setelah pekerjaan pemasangan batu dengan mortar, tahap akhir yang perlu diperhatikan adalah finishing. Finishing dari pekerjaan pasangan batu disebut tahap plesteran.
Baca Juga : Harga Batu Split Per Meter Kubik
Langkah Pelaksanaan:
- Pembuatan plesteran:
- Menyiapkan material berupa pasir, semen, dan air
- Mempersiapkan campuran spesi dengan perbandingan 1 semen:3 pasir
- Memasukkan pasir ke concrete mixerdisusul dengan campuran spesi tersebut, kemudian mengaduk semua material hingga tercampur.
- Dengan kondisi concrete mixer masih mengaduk, beri air secukupnya sesuai kebutuhan.
- Setelah campuran tersebut jadi, selanjutnya menuang campuran tersebut ke wadah.
- Plesteran
- Membersihkan terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
- Apabila bidang permukaan terlalu kering, maka basahi menggunakan air bersih agar daya ikat plesteran lebih kuat.
- Mengerjakan plesteran dengan 1 lapis hingga jumlah ketebalan 1,5 cm dan menghaluskannya dengan air semen atau atas saran dari spektek dan direksi.
- Selama 7 hari berturut-turut, sebaiknya permukaan plesteran dibasahi dengan air untuk menghindari retakan halus akibat pengerasan.
Demikian pembahasan mengenai analisa harga pasangan batu dengan mortar serta metode pelaksanaannya. Semoga artikel ini dapat menjadi bahan pertimbangan anda sebelum melakukan pemasangan batu dengan mortar. Terima kasih telah membaca.