Perbedaan Base Course A dan Base Course B – Base Course adalah salah satu material berupa agregat atau batuan kecil yang berasal dari batuan besar yang dihancurkan menggunakan alat pemecah batu atau disebut stone crusher. Pada umumnya, batu base course ini digunakan sebagai material pembuatan lapisan pondasi atas dalam konstruksi bangunan jalan raya. Lapisan ini dilakukan sebelum pengerasan menggunakan aspal atau beton pada lapisan permukaan. Hal ini bertujuan agar lapisan permukaan tersebut menjadi lebih padat dan tidak berongga. Maka dari itu sebelumnya kita harus mengenal fungsi dan perbedaan base course A dan B.
Fungsi Utama Base Course
Fungsi dari pemasangan base course ini terdiri dari 4 fungsi utama dalam pembuatan lapisan pondasi atas, di antaranya yaitu:
1. Lapisan Dasar Struktur Pergerasan
Pada suatu konstruksi bangunan jalan, lapisan pondasi atas memiliki fungsi utama sebagai lapisan dasar struktur pengerasan sebelum dilakukan pengerasan menggunakan aspal atau beton.
hal ini bertujuan untuk mencegah penumpukan berat akibat kendaraan yang melintas hanya pada satu titik. Sehingga pembuatan lapisan pondasi atas harus sangat diperhatikan. Jika tidak, akan berisiko membahayakan pengguna jalan yang melintas.
2. Bantalan Pergerasan
Pengerjaan batu base course untuk lapisan pondasi atas bertujuan sebagai bantalan pengerasan. Hal ini terlihat dari kemampuan lapisan tersebut mampu menahan gaya lintang akibat tekanan yang berasal dari beban atau berat roda kendaraan yang melintasi jalan dan menyebarkan beban tersebut ke lapisan di bawahnya.
3. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Material
Penggunaan lapisan pondasi atas pada konstruksi bangunan jalan dinilai cukup kuat dan awet dalam menahan beban akibat kendaraan yang melintas di jalan. Sehingga dengan meningkatkan efisiensi pengerjaan lapisan pondasi atas akan mampu meminimalisir pengeluaran dana dalam penggunaan material-material lainnya.
4. Lapisan Peresapan
Lapisan pondasi ini terbagi menjadi dua macam, yaitu bagian atas (base course) dan bawah (subbase course). Pada konstruksi pembuatan jalan kebanyakan, subbase course memiliki peran sebagai lapisan peresapan agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
Baca Juga : Harga Batu Koral per m2
Jenis Batu Base Course
Dalam pengerjaan lapisan pondasi atas, material utama yang digunakan terdiri dari 3 jenis batu base course, yang dibagi berdasarkan kelas dan ukuran dari batu itu sendiri, di antaranya yaitu:
1. Batu Base Course A
Batu base course A memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan batu base course B dan S. Ukuran dari batu ini berkisar antara 0 sampai 50 mm. Ciri dari batu base course A memiliki warna yang lebih bersih dan merupakan material campuran dari batu split ukuran 3-5, screening, dan abu batu.
Batu ini termasuk golongan batu andesit dengan kandungan organik cenderung lebih rendah, yaitu kurang dari 10%.
2. Batu Base Course B
Batu base course B memiliki ukuran yang cenderung lebih besar dibanding batu base course A, yaitu berkisar sampai 70 mm. Ciri dari batu base course B memiliki warna cenderung lebih cokelat dan merupakan material campuran dari batu split ukuran random, screening, dan abu batu.
Batu ini termasuk golongan batu andesit dengan kandungan organik cenderung menengah, yaitu sekitar 20%.
3. Batu Base Course S
Batu base course S memiliki ukuran paling besar di antara 3 jenis batu base course, yaitu mampu mencapai ukuran 100 mm. Batu ini termasuk dalam golongan batu andesit dimana tanah dengan kandungan organik cenderung menengah hingga tinggi, yaitu mampu mencapai lebih dari 20%.
Batu ini biasanya digunakan pada pengguruggan pondasi yang tidak memiliki beban, seperti pengerasan bahu jalan di jalan raya.
Perbedaan Base Course A, B, dan S
Untuk memudahkan anda dalam membandingkan base course A, B, dan S. Berikut ini kami sajikan perbedaannya berdasarkan beberapa kategori.
Keterangan | Base Course A | Base Course B | Base Course S |
Ukuran | 0 – 50 mm | 0 – 70 mm | 0 – 100 mm |
Kegunaan | Pondasi jalan lapisan atas | Pondasi jalan, lapisan bawah/tengah | Pengguruggan pondasi tanpa beban |
Nama Lain | LPA (Lapisan Atas Agregat A) | LPB (Lapisan Atas Agregat B) | LPS (Lapisan Atas Agregat C) |
Jenis Batuan | Andesit | Andesit | Andesit, Tanah |
Kadar Organik | Rendah, <10% | Menengah, <20% | Menengah Tinggi, >20% |
Indeks Plastisitas | 0-6 | 6-12 | 4-15 |
CBR (California Bearing Ratio) | Min. 90 % | Min. 60 % | Min. 50% |
Tips Penggunaan Batu Base Course
Sebelum melakukan pembuatan lapisan pondasi atas yang kuat untuk proyek jalan raya, maka sebaiknya anda perlu mengetahui beberapa tips dalam menggunakan batu base course yang baik dan dapat memaksimalkan hasil pengerjaan.
1. Jenis Batuan
Jenis batu yang digunakan alangkah baiknya tidak menggunakan agregat pecah dan telah dibasahi berulang kali lalu dikeringkan. Hal ini dikarenakan dapat memengaruhi kualitas dari batu tersebut saat pengerasan pembangunan jalan.
Sehingga disarankan batu yang digunakan memiliki kandungan agregat yang bertekstur kasar, karena memiliki sifat yang keras dan tahan lama.
2. Kondisi Batuan
Selain menentukan jenis batuan, kondisi dari kandungan batuan yang digunakan juga perlu diperhatikan. Disarankan batuan beragregat kasar terbebas dari bahan organik serta lempung. Hal ini bertujuan agar saat dilakukan pengerasan jalan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan standar guna.
3. Daya Tahan Batuan
Sesuai dengan jenis batuan yang ditentukan, batuan yang digunakan harus menggunakan agregat bertekstur kasar, karena memiliki sifat yang keras dan tahan lama. Sehingga hal ini dapat memengaruhi kualitas dari ketahanan jalan raya.
4. Pilihan Bahan
Pada pengerjaan lapisan pondasi atas, material yang dapat digunakan yaitu base course A dan base course B. Pemilihan kedua material tersebut perlu diperhatikan karena masing-masing base course memiliki peran tersendiri.
Base course A berperan sebagai batu pecah keras yang lolos saringan berukuran 37,5 mm. Sedangkan base course B berperan sebagai batu pecah keras yang lolos saringan berukuran antara 25 mm hingga 62,5 mm.
Selain kedua base course tersebut, terdapat material lain seperti agregat halus. Agregat halus yang dapat digunakan adalah agregat yang lolos saringan berukuran 9,5 mm.
5. Alat untuk Penghamparan Base Course
Pada saat pengerjaan, tentu memerlukan alat pendukung proses pengerjaan. Biasanya alat yang digunakan dalam pembuatan jalan raya yaitu dump truck, water tank, motor grader, dan vibrator compactor roller.
Demikian informasi mengenai batu base course A dan batu base course B, mulai dari fungsi, jenis, serta perbedaannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda dalam mengetahui batu base course.